Tablet mulai bernasib seperti DVD sekarang ini, “hidup enggan mati tak mau” kalau seperti peribahasa.
Meski sebenarnya model baru terus bermunculan, bahkan iPad (tablet terlaris saat ini) terbaru juga sangat ditunggu banyak kalangan. Meski banyak juga yang berharap para produsen benar-benar mengeluarkan produk baru yang dapat menggantikan fungsionalitas dari sebuah laptop.
Menurut laporan terbaru dari IDC, penjualan tablet di tahun 2015 kemarin turun 8%, pantas saja beberapa produsen sedikit menahan perilisan produk barunya. Masih hangat di ingatan kita di tahun 2014 dan 2015 kemarin, Samsung pasti merilis tablet baru tiap tiga bulan. Sekarang Samsung malah lebih fokus pada gadget terbarunya, Gear VR.

Menurut saya karakteristik dari tablet sendiri sangat berbeda dengan ponsel. Ponsel adalah benda yang dapat kita bawa kemana saja (termasuk toilet, banyak dari kita juga yang melakukannya bukan?) dan selalu berinovasi tiap tahunnya, baik dari desainnya, prosesornya, ataupun mempunyai fitur anti air/debu.
Berbeda dengan tablet. Alat ini biasanya kita pakai untuk membaca e-book atau menonton serial tv. Kegiatan tersebut masih dapat dilakukan oleh tablet yang sudah berumur dua tahun yang lalu. Mengganti tablet tiap tahunnya seperti mengganti sikat gigi tiap minggu, belum rusak bukan?
Tablet malah lebih mirip seperti TV, komputer, ataupun konsol gaming daripada mirip ponsel. Kita baru menggantinya tiap beberapa tahun sekali, dan idealnya tiap kita membeli yang baru pasti mengharapkan fitur yang sangat jauh berbeda dengan yang kita punya sebelumnya.

Menurut hemat saya, tren tablet kedepannya yang akan lebih bertahan lama adalah yang akan memadukan fungsionalitas tablet dan laptop, seperti Microsoft dengan Surface-nya, Samsung dengan TabProS-nya, Apple dengan iPadPro-nya, Google dengan PixelC-nya.
Bagaimana menurut Anda?